Jika kamu sedang mencari jawaban atas pertanya siapa yang akan menghancurkan ka'bah, kamu berada di halaman yang tepat. Kami punya sekitar 10 tanya jawab mengenai siapa yang akan menghancurkan ka'bah. Silakan baca lebih lanjut di bawah.

erlangga greschinov  twitter kisah abrahah  tentara gajahnya

Raja apa yang ingin menghancurkan ka'bah

Pertanyaan: Raja apa yang ingin menghancurkan ka’bah

namanya raja abrahah

kaum Yahudi yang ingin menghancurkan ka’bah

siapa yang siapakah yang akan menghancurkan Ka'bah​

Pertanyaan: siapa yang siapakah yang akan menghancurkan Ka’bah​

Jawaban:

Abrahah

Penjelasan:

pada tahun kelahiran Rasulullah, yaitu tahun gajah, terjadi penyerangan tentara gajah yg dipimpin abrahah untuk menghancurkan Ka’bah.

thx, semoga membantu!:)

Jawaban:

15. Abrahah

Penjelasan:

Dikisahkan bahwa Abrahah ingin mengancurkan Ka’Bah dengan mengirimkan gajah namun,Sebagaimana tafsir dari surah Al-Fiil, Abrahah turut binasa beserta seluruh pasukan gajahnya setelah di jatuhi batu batu panas yang dibawa burung ababil

ka'bah itu pernah akan dihancurkan oleh raja siapa

Pertanyaan: ka’bah itu pernah akan dihancurkan oleh raja siapa

Raja Abrahah dengan pasukan gajah nya.

{ SEMOGA BERMANFAAT }

Untuk menghancurkan ka'bah

Pertanyaan: Untuk menghancurkan ka’bah

Jawaban:

Ada sebuah peristiwa besar pada tahun kelahiran Nabi Muhammad, yaitu penyerangan Ka’bah oleh penguasa Yaman, Abrahah. Ketika itu, Abrahah mengerahkan pasukan bergajahnya ke Makkah untuk menghancurkan Ka’bah. Oleh karenanya, tahun itu dinamakan tahun gajah (‘aam fiil). Peristiwa ini diperkirakan terjadi pada tahun 570 atau 571 Masehi, sesuai dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad yang banyak diyakini. Abrahah semula adalah seorang perwira di bawah komando Aryath dari Habasyah atau Abessinia (sekarang Ethiopia). Singkat cerita, Aryath berhasil menjadi penguasa Yaman setelah mengalahkan Raja Dinasti Himyar, Dzu Nuwas. Karena Aryath sewenang-wenang dan tidak adil dalam memerintah, maka terjadilah pemberontakan di bawah Abrahah. Aryath terbunuh—setelah dua tahun pemerintahannya- dan Abrahah menjadi penguasa Yaman. Beberapa tahun setelah menjadi penguasa Yaman, Abrahah berkeinginan untuk menghancurkan Ka’bah. Abrahah menggerakkan pasukannya, termasuk pasukan bergajah, menuju ke Makkah. Merujuk History of The Arab (Philip K Hitti, 2010), hal itu membuat penduduk Hijaz terkesan karena mereka belum pernah melihat gajah sebelumnya. Setidaknya ada dua motif atau alasan mengapa Abrahah menyerang Ka’bah dan hendak menghancurkannya. Pertama, faktor agama. Pada saat itu, Ka’bah menjadi kiblat keagamaan bagi masyarakat pagan Arab. Mereka datang ke Ka’bah setiap tahun sekali untuk melaksanakan ritual haji. Abrahah ‘tidak dapat terima’ menerima kenyataan itu. Terlebih Raja Habasyah, Najasyi—yang menjadi kaki tangan Romawi Timur–menjadikannya sebagai ‘pembela ajaran Kristen’. Dia kemudian berusaha mengalihkan kiblat masyarakat Arab dari Makkah ke Yaman. Dalam kata lain, dia berusaha mengkristenkan masyarakat Arab yang pagan dan menjadikan Yaman sebagai pusat agama Kristen. Jika berhasil, maka ini akan menjadi jembatan bagi Abrahah untuk menguasai seluruh Jazirah Arab. Di samping itu, Abrahah juga ingin memperbaiki hubungannya dengan Penguasa Habasyah, Raja Najasyi—bukan Najasyi yang melindungi umat Islam dan dishalati Nabi ketika wafat. Sebagaimana disebutkan di atas, Abrahah memimpin pemberontakan yang menyebabkan Aryath, panglima perang Najasyi, terbunuh. Caranya, dia berupaya mengkristenkan Hijaz, bahkan seluruh Jazirah Arab. Oleh karenanya, dia membangun sebuah bangunan tandingan untuk menyaingi Ka’bah. Bangunan tersebut diberi nama Al-Qalis atau Al-Qulays atau Al-Qullays (berasal dari bahasa Yunani Ekles) dan terletak di bekas ruruntuhan Kota Ma’rib kuno. Itu menjadi bangunan terbesar dan termegah pada masanya. Bahan bangunan Al-Qalis berasal dari batu-batu marmer dan granit peninggalan Istana Ratu Balqis. Abrahah melakukan kampanye besar-besaran—bahkan memaksa–agar masyarakat Arab berziarah ke Al-Qalis, tidak lagi ke Ka’bah. Namun usaha Abrahah sia-sia, masyarakat Arab begitu menghormati Ka’bah. Mereka tetap keukeuh mempertahankan agama moyang mereka dan enggan berpindah menjadi seorang Kristen. Kedua, faktor ekonomi. Para pedagang menjajakan dagangannya di sekitar Ka’bah sepanjang musim haji. Mereka sadar bahwa pada saat itu banyak masyarakat Arab, bahkan dari luar Makkah, yang datang ke Ka’bah untuk menjalankan ritual haji. Hal itu dimanfaatkan mereka untuk menjajagan dagangannya. Alasan lain Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah adalah masalah ekonomi. Abrahah ingin mengalihkan masyarakat Arab dan para pedagang yang menjajakan dagangannya pada musim haji ke Yaman. Dia sadar betul bahwa ibadah haji menjadi sumber pendapatan terbesar bagi mereka yang tinggal di Makkah dan daerah-daerah yang dilewati para peziarah. Dengan menghancurkan Ka’bah dan membuat bangunan tandingan, dia ingin agar para pedagang akan berpindah ke Yaman. Ada juga yang menyebut kalau motif Abrahah menyerang Ka’bah adalah karena marah atas kelakuan seseorang dari Bani Malik bin Kinanah. Dikisahkan bahwa orang tersebut sengaja datang ke Al-Qalis dan buang air besar di sana.

Penjelasan:

SEMOGA MEMBANTU

Mereka yang mendiami wilayah Mekkah sangat diuntungkan dengan kehadiran Kakbah. Bangunan yang begitu diagungkan itu mendatangkan berkah dari segala sisi, termasuk sektor ekonomi. Bagaimana tidak, datangnya para peziarah dan beberapa kafilah dagang pada jalur utama.

Mereka bertetangga dengan Allah, pnghuni tanah suci-Nya, penguasa Ka’bah, mereka lah keluarga Allah, adalah pujian-pujian yang disematkan karena menjadi abdi baitullah. Status semacam ini memberi akses kemudahan pada setiap aktivitas perniagaan yang dijalankan. Sebagai catatan, aktivitas ekonomi penduduk Mekkah terutama berada di sektor perdagangan.

Posisi Mekkah yang tepat berada di jalur utama perjalanan kafilah dagang menuju selatan, Yaman, saat musim dingin dan ke utara, Syiria, saat musim panas sangat menguntungkan. Selain penduduknya yang juga melakukan perdagangan keluar, impor komoditas dari para kafilah yang lewat menjadi tumpuan utama kehidupan di tengah gersangnya badai padang pasir.

Setidaknya ini yang coba disampaikan oleh Mbah Nawawi Banten dalam Tafsir Munir-nya melalui tafsir rihlah al-syita’ wa al-shaif. Dua perjalanan dagang utama penduduk Mekkah yang dapat mencukupi kebutuhan selama satu tahun. Frekuensi dagang yang relatif sedikit untuk pemenuhan kebutuhan masa yang panjang.

Tergiur dengan hal serupa, Abrahah mencoba melakukan hal serupa, membangun sebuah gereja di Sana’a, Yaman. Sayang, bangunan yang disucikan itu harus terkotori dengan ‘kotoran’ salah seorang anggota Kinanah yang mencium niat busuknya. Singkat cerita dihimpun lah kekuatan besar yang kelak disebut tentara Gajah.

Seandainya penyerangan besar-besaran itu berhasil, penduduk Mekkah bakal kehilangan status prestise yang dimiliki. Hilangnya status itu segera menjatuhkan mereka ke titik yang sama, sebagaimana penduduk lain yang tidak memiliki baitullah itu. Segala akses kemudahan berikut dengan keuntungan ekonomi yang selama ini menjadi penopang kehidupan mereka, pun sirna.

Bagi Abrahah, banyak hal yang dapat diraih. Pertama, status kesucian yang semula menghiasi dinding baitullah secara otomatis berpindah menuju gereja karyanya, sebagai satu-satunya bangunan suci yang ada.

Kedua, kesejahteraan juga akan menyelimuti penduduk sekitar. Baik dari segi ekonomi dengan banyaknya peziarah maupun segi lainnya, seperti sosial dan politik, sebagaimana Mekkah sebelumnya.

Ketiga, meski bakal dikecam karena menyerang baitullah, mengingat ia adalah bangunan yang diagungkan sejak masa Ibrahim, namun sosoknya di mata pemeluk kristiani akan selalu harum. Belum lagi kekuatan politik yang diraih atas penaklukannya terhadap Mekkah.

Namun atas kehendak Allah, pasukannya hancur lebur tak ubahnya dedaunan yang dimakan ulat. Burung-burung berbondong-bondong menyerang, menjatuhkan batu-batu neraka tepat di atas kepala para tentara, bergerak menembus membawa serta nyawa mereka.

Kemenangan ini semakin mengukuhkan kesucian Ka’bah sebagai bangunan yang benar-benar dijaga oleh pemiliknya, Allah Swt. Semakin menguatkan pula posisi penduduk Mekkah sebagai satu-satunya kaum yang dipilih Allah.

Munasabah dengan anugerah yang diberikan Allah kepada penduduk Mekkah ini melalui Alquran, Allah memerintahkan untuk menyembah kepada-Nya, bukan kepada berhala. Sehingga dalam lanjutan penjelasannya, Mbah Nawawi mengatakan, “Sungguh mengherankan kebiasaan Qurays ini”, dengan segala limpahan rahmat yang mereka terima, masih saja mereka hanyut dalam kesesatan penyembahan berhala.

Peristiwa-peristiwa semacam ini pada dasarnya sering terjadi di berbagai belahan bumi. Dimana satu kekuatan yang cukup diperhitungkan dengan kekuatan lain yang menjadi lawan akan mendapatkan keuntungan atau justru menuai kekalahan berlipat atas usaha perlawanan yang dilakukan.

Seandainya dulu Sekutu tidak berhasil menundukkan Uni Soviet mungkin saat itu Uni Soviet akan semakin jemawa dengan kedigdayaannya, sampai sekarang. Ibarat Mekkah dan Abrahah, dia lah pemeran Mekkah dan Sekutu memainkan peran Abrahah. Namun skenario cerita tidak terulang dan sebaliknya hingga saat ini Sekutu yang menikmati hasil kemenangannya. Wallahu a’lam bi al-shawab.

Baca Juga

Yang menghancurkan ka'bah adalah… ​

Pertanyaan: Yang menghancurkan ka’bah adalah… ​

Jawaban:

Di tahun Rasulullah dilahirkan, Tahun Gajah (‘âm al-fîl), ada sebuah peristiwa penyerangan tentara gajah yang dipimpin Abrahah untuk menghancurkan Ka’bah.

Mengapa abrahah ingin menghancurkan ka'bah

Pertanyaan: Mengapa abrahah ingin menghancurkan ka’bah

Jawaban:

karena abrahah tidak suka semua orang menyembah Allah SWT

ketika abrahah ingin menghancurkan Ka'bah sang penjaga Ka'bah adalah​

Pertanyaan: ketika abrahah ingin menghancurkan Ka’bah sang penjaga Ka’bah adalah​

Jawaban:

burung ababil

Penjelasan:

burung ababil membawa batu panas dan dilemparkanya ke pasukan abrahah dan gajahnya

tahun mendirikan Ka'bah?tahun menghancurkan Ka'bah?​

Pertanyaan: tahun mendirikan Ka’bah?
tahun menghancurkan Ka’bah?​

Tahun Mendirikan Ka’bah = 1500 SM

Tahun Menghancurkan Ka’bah = 570 Masehi

(Hhe..)

Soal:

1. Tahun mendirikan Ka’bah

Jawaban no 1.

Pada tahun 1500 SM yang tercatat adalah pada tahun pertama Ka’bah dan kembali didirikan. Berdua dengan putranya yang taat, Nabi Ismail, Nabi Ibrahim yang membangun Ka’bah dari bebatuan bukit Hira, Qubays, dan tempat-tempat lainnya

2. Tahun menghancurkan Ka’bah

Jawaban no 2.

Pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, selalu dihubungkan dengan Tahun Gajah (570 Masehi) ketika penguasa Yaman, Abrahah, memiliki niat jahat dengan menghancurkan Kabah. Peristiwa ini terjadi dua bulan sebelum Nabi Muhammad SAW lahir dan terekam dalam Al-Qur’an Surat Al-Fil

Penjelasan:

Semoga membantu

Mengapa Abrahah ingin menghancurkan Ka'bah​

Pertanyaan: Mengapa Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah​

Ia berusaha ingin mengalihkan kiblat masyarakat Arab atau umat islam dari Makkah ke Yaman, karena raja ingin mengkristenkan masyarakat Arab dan menjadikan Yaman sebagai pusat agama kristen.

MAAF KALAU SALAH

JADIKAN JAWABAN TERCERDAS

mengapa Abrahah ingin menghancurkan Ka'bah?​

Pertanyaan: mengapa Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah?

Jawaban:

ada dua motif atau alasan mengapa Abrahah menyerang Ka’bah dan hendak menghancurkannya. Pertama, faktor agama. Pada saat itu, Ka’bah menjadi kiblat keagamaan bagi masyarakat pagan Arab. Mereka datang ke Ka’bah setiap tahun sekali untuk melaksanakan ritual haji. Abrahah ‘tidak dapat terima’ menerima kenyataan itu.

Kedua, faktor ekonomi. Para pedagang menjajakan dagangannya di sekitar Ka’bah sepanjang musim haji. Mereka sadar bahwa pada saat itu banyak masyarakat Arab, bahkan dari luar Makkah, yang datang ke Ka’bah untuk menjalankan ritual haji. Hal itu dimanfaatkan mereka untuk menjajagan dagangannya.

Semoga membantu^-^

Tidak cuma jawaban dari soal mengenai siapa yang akan menghancurkan ka'bah, kamu juga bisa mendapatkan kunci jawaban atas pertanyaan seperti Untuk menghancurkan ka'bah, ketika abrahah ingin, ka'bah itu pernah, Raja apa yang, and tahun mendirikan Ka'bah?tahun.

Related Post